Marissa Haque: Sukses Bisnis Kuasai Bahasa Ketiga Dunia
Surabaya - "Ni hao". Sapa Artis berdarah Madura, Marissa Haque menyapa ratusan calon pebisnis sekaligus membekali tips sukses mengarungi dunia usaha 2011 di Surabaya.
Perempuan berjilbab dan istri artis Ikang Fawzi tersebut menyebutkan, salah satu kunci keberhasilan menjalani bisnis adalah kemampuan menguasai bahasa terkini.
"Jangan hanya Bahasa Inggris dan Indonesia yang dikuasai tetapi Bahasa Mandarin," ujarnya.
Kini, ungkap Icha sapaan akrab Marissa, Bahasa Mandarin telah menjadi bahasa wajib ketiga di pasar internasional. Untuk itu, ada baiknya para generasi penerus bangsa saat ini mulai mempelajarinya.
"Namun, idealnya pembelajaran tersebut dilakukan sedini mungkin tetapi bagi mereka yang sudah dewasa tak ada kata terlambat untuk belajar," katanya.
Di sisi lain, ia menyebutkan, proses belajar Bahasa Mandarin lebih mudah ketika mereka adalah Warga Negara Indonesia keturunan China.
"Apalagi, pengajarnya para orang tua yang lama memakai Bahasa Mandarin sehingga pelafalan kata per katanya fasih," katanya.
Kalau buat masyarakat Indonesia nonketurunan China, terang dia, ada kemungkinan lafal katanya kurang mirip. Akan tetapi, ia yakin lambat laun mereka dapat menirukannya.
"Asal mau terbiasa melatih pengucapan kata dengan benar, mereka akan memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik," katanya.
Kasus lain, tambah dia, sekarang justru terjadi degradasi budaya akibatnya orang tua Warga Negara Indonesia keturunan China jarang mengajarkan anaknya Bahasa Mandarin.
"Tak jarang anak mereka sendiri enggan mempelajarinya karena menganggap Bahasa Mandarin rumit dan lebih suka memakai bahasa 'sleng'," kata perempuan yang sering datang ke Surabaya untuk bersilaturahmi ke rumah saudara di Jalan Ronggolawe.
Sumber: http://www.antarajatim.com/lihat/berita/52691/marissa-haque-sukses-bisnis-kuasai-bahasa-ketiga-dunia
Perempuan berjilbab dan istri artis Ikang Fawzi tersebut menyebutkan, salah satu kunci keberhasilan menjalani bisnis adalah kemampuan menguasai bahasa terkini.
"Jangan hanya Bahasa Inggris dan Indonesia yang dikuasai tetapi Bahasa Mandarin," ujarnya.
Kini, ungkap Icha sapaan akrab Marissa, Bahasa Mandarin telah menjadi bahasa wajib ketiga di pasar internasional. Untuk itu, ada baiknya para generasi penerus bangsa saat ini mulai mempelajarinya.
"Namun, idealnya pembelajaran tersebut dilakukan sedini mungkin tetapi bagi mereka yang sudah dewasa tak ada kata terlambat untuk belajar," katanya.
Di sisi lain, ia menyebutkan, proses belajar Bahasa Mandarin lebih mudah ketika mereka adalah Warga Negara Indonesia keturunan China.
"Apalagi, pengajarnya para orang tua yang lama memakai Bahasa Mandarin sehingga pelafalan kata per katanya fasih," katanya.
Kalau buat masyarakat Indonesia nonketurunan China, terang dia, ada kemungkinan lafal katanya kurang mirip. Akan tetapi, ia yakin lambat laun mereka dapat menirukannya.
"Asal mau terbiasa melatih pengucapan kata dengan benar, mereka akan memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik," katanya.
Kasus lain, tambah dia, sekarang justru terjadi degradasi budaya akibatnya orang tua Warga Negara Indonesia keturunan China jarang mengajarkan anaknya Bahasa Mandarin.
"Tak jarang anak mereka sendiri enggan mempelajarinya karena menganggap Bahasa Mandarin rumit dan lebih suka memakai bahasa 'sleng'," kata perempuan yang sering datang ke Surabaya untuk bersilaturahmi ke rumah saudara di Jalan Ronggolawe.
Sumber: http://www.antarajatim.com/lihat/berita/52691/marissa-haque-sukses-bisnis-kuasai-bahasa-ketiga-dunia